Prinsip Dasar Pencegahan Cedera
Prinsip Dasar Pencegahan Cedera
Setiap
atlet atau siapapun yang melakukan aktifitas olahraga pasti mendekatkan diri
dengan resiko cedera. Memang sering terjadi cedera tersebut tidak terlalu
membahayakan. Namun demikian ada beberapa faktor yang perlu menjadi perhatian
yang menjadi prinsip dari pencegahan cedera pada olahraga.
1.
Fasilitas
Fasilitas adalah
segala sesuatu yang dapat memudahkan dan memperlancar pelaksanaan suatu usaha
dapat berupa benda-benda maupun uang. Lebih luas lagi tentang pengertian fasilitas
dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat memudahkan dan memperlancar
pelaksanaan segala sesuatu usaha. Sarana prasarana olahraga adalah suatu bentuk
permanen, baik itu ruangan di luar maupun di dalam.
Contoh : lapangan permainan, sirkuit, dan lain
sebagainya.
a.
Lapangan sepak bola
Penyebab cedera yang ada dilapangan sepak
bola yaitu adanya batu,botol-botol kaleng,lapangan yang tidak
rata,becek/berlumpur,tiang bendera yang terlalu dekat sama gawang ,seharusnya
120 cm dari pingir lapangan,tiang gawang dan lain-lain.oleh karena itu
singkirkan semua yang bisa menimbulkan terjadinya cedera,dengan cara membuat
lapangan serata mungkin,membuaat tiang bendera jauh dari pinggir lapangan,dan
membuang batu-batu yang ada dilapangan sepak bola.
b.
Sircuit
Tempat awalan start pada motocros atau tidak sempurnanya pelepasan start
motocross terkadang bisa membuat berbahaya karena apabila terjadi kesalahan
dalam pelepasan start bisa mengakibatkan ban sepeda motor traill yang digunakan
joki tersangkut pada lintasan start sehingga joki bisa terjatuh dan dapat
menyebabkan cedera. Tidak ratanya struktur sircuit juga dapat menimbulkan
kecelakaan pada motocross.
2.
Penggunaan Sarana Pelindung
Sarana
pelindung adalah alat-alat yang digunakan saat berolahraga.Sarana
pelindung yang standart punya peranan penting dalam mencegah cedera.
Kerusakan alat sering menjadi penyebab cedera pula, contoh yang sederhan
seperti sepatu. Sepatu adalah salah satu bagian peralatan/pelindung
kaki dalam berolahraga yang mendapat banyak perhatian para ahli.
Masing-masing cabang olahraga umumnya mempunyai model sepatu dengan cirinya
sendiri. Yang paling banyak dibicarakan adalah sepatu olahraga lari. Hal ini di
hubungkan dengan dominanya olahraga lari, baik yang berdiri sendiri maupun
sebagai bagian dari orang lain.Jenis-Jenis Sarana Pelindung.Sarana pelindung
adalah peralatan yang memadai dan sesuai dengan kebutuhan cabang olahraga, yang
akan menghindari terjadinya cedera, sarana pelindung yang harus diperhatikan
untuk melindungi bagian tubuh adalah sebagai berikut :
·
Pelindung kepala : Helm, helmet, haed guard
·
Pelindung muka : Masker
·
Pelindung mata : Gogleus
·
Pelindung hidung : Nose Clip
·
Pelindung gigi : Gum shield
·
pelindung leher kaki : Sepatu: Neck guard
·
Pelindung tangan : Glop
·
Pelindung badan : Body profector
·
Pelindung paha / tungkai : Leg guard
·
Pelindung lutut : Knee Pads
·
Pelindung alat kelamin : Genital profector
·
Pelindung tulang kering : Skin decker
3.
Faktor Kebugaran Jasmani
Kebugaran jasmani adalah kesanggupan dan
kemampuan tubuh melakukan penyesuaian adaptasi terhadap pembebasan fisik yang
diberikan kepadanya dari kerja yang dilakukan sehari-hari tanpa menimbulkan
kelelahan yang berlebihan. Tidak menimbulkan kelelahan yang berarti maksudnya
ialah setelah seseorang melakukan suatu kegiatan/aktivitas, masih mempunyai
cukup semangat dan energi untuk menikmati waktu senggangnya dan untuk
kebutuhan-keperluan lainnya yang tajam. Di bawah ini akan ada
beberapa ahli yang menjelaskan tentang apa sebenarnya kebugaran jasmani
itu.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebugaran
Jasmani Kondisi fisik adalah merupakan prinsip kunci dalam pencegahan
cidera pada olahraga. Kondisi fisik yang baik akan mencegah terjadinya cidera
pada waktu melakukan aktifitas olahraga. Juga akan mengurangi keparahan apabila
mendapatkan cidera. Kemampuan maksimal dari penampilan seorang olahragawan akan
diperoleh dengan kecukupan dalam kekuatan otot dan keseimbangan, power, daya
tahan, kordinasi neuromuskuler, fleksibilitas sendi, daya tahan kardiovaskuler,
dan komposisi tubuh yang sesuai untuk olahraga.Menurut Perry Howard (1997:
37-38) faktor-faktor yang mempengaruhi kebugaran jasmani adalah: umur, jenis
kelamin, somatotipe, atau bentuk badan, keadaan kesehatan, gizi, berat badan,
tidur atau istirahat, dan kegiatan jasmaniah.
4.
Faktor Psikologi
Seorang atlet olahraga harus memiliki mental bertanding yang baik.
Mental bertanding yang baik menyangkut kepercayaan diri yang tinggi tetapi
tidak sombong, tidak mudah cemas/grogi, tidak mudah marah/emosi tinggi dan
sebagainya. Oleh karena itu pemantapan mental bertanding seorang atlet
sangatlah penting untuk ditingkatkan, yaitu dengan cara diantaranya
sebagai berikut :Melakukan pendekatan-pendekatan psikologis. Dimana lebih baik
hal ini dapat kita lakukan pada seorang atlet sejak masa usia dini sehingga
atlet memiliki bekal mental yang tangguh.
Faktor-faktor
ornag cedera akibat fiskologi
a)
Stres dalam berolahraga
Satu hal yang pasti adalah bahwa stress akan
mengangu perhatian seorang atlit dengan kurangnya perhatian dari
sekelilingnya.contohnya seseorng yang bertanding jika tidak ada yang mendukung
dia saat bertandinng seseorang atlit itu akan merasa stres karena
disekelilingnya tidak ada yang memberi ia semangat atau motivasi yang lebih
dari penonton.
b)
Emosioanal
Reaksi pertama atlet yang mengalami cidera
digambarkan seperti akan menghadapi kematian. Setelah itu megalami reaksi
kesedihan yang ditandai dengan lima tahapan
kesedihan: Penolakan,Kemarahan,Untung atau tidak (menawar),depresi
dan menerima dan menyusun lagi.
c)
Mental
Jika kemampuan atlet menurun karena faktor kesalahan teknik gerakan,
maka persepsi sang atlet terhadap kemampuan dirinya juga akan berkurang. Jika
masalah kesalahan gerak ini tidak segera teridentifikasi dan tidak segera
diperbaiki, maka kesalahan gerak ini akan menetap. Akibatnya, kemampuan atlet
tidak meningkat, sehingga atlet menjadi kecewa dan lama kelamaan bisa menjadi
frustrasi bahkan memiliki pikiran dan sikap negative terhadap prestasi
olahraganya.
d)
Truma olahraga
Seseorang akan takut melakukan olahraga karena ia pernah mengalami patah
tulang atau terluka parah faktor yang mempengaruhi trauma.
1. Faktor individu /perorangan
2. Sarana
olahraga
3. Jenis olahraga
4. Lingkungan
e)
Kurang percaya diri
Seorang atlit jika dalam suatu pertandingan kurang percaya diri akan
menagkibatkan cedera.contohnya seornng atlit lompat jauh jika ragu-ragu
melopat maka ia akan cedera pada ssat melakukan lompatan tersebut.
5.
Faktor Prilaku Olahraga
Perilaku yang tidak sportif menimbulkan
respon yang sama atau lebih jelek lagi.Kekuatan dan oleh karena itu juga cedera
yang sama seringkali diderita baik oleh pelaku maupun oleh calon korbannya.
Sebagai contoh niat untuk menendang kaki lawan dalam permainan sepak bola
malahan kaki kita yang kesakitan karena sudah ada unsur yang tidak baik dalam
dirinya
.
6.
Warming Up atau Pemanasan
Pemanasan sebelum melakukan latihan yang
berat dapat membantu mencegah terjadinya cedera. Latihan ringan selama 3-10
menit akan menghangatkan otot sehingga otot lebih lentur dan tahan terhadap
cedera. Metode pemanasan yang aktif lebih efektif daripada metode pasif seperti
air hangat, bantalan pemanas, ultrasonik atau lampu infra merah. Metode pasif
tidak menyebabkan bertambahnya sirkulasi darah secara berarti.Latihan
peregangan tampaknya tidak mencegah cedera, tetapi berfungsi memperpanjang otot
sehingga otot bisa berkontraksi lebih efektif dan bekerja lebih baik. Untuk
menghindari kerusakan otot karena peregangan, hendaknya peregangan dilakukan
setelah pemanasan atau setelah berolah raga, dan setiap gerakan peregangan
ditahan selama 10 hitungan.
Manfaat pemanasan dan pendinginan pada olah
raga terutama untuk membantu mencegah terjadinya jantung koroner. Saat
melakukan olahraga tentu saja nantinya akan terjadi aliran darah ke jantung,
yang membuat jantung menjadi bekerja lebih berat. Dengan pemanasan terlebih
dahulu, nantinya jantung tidak kaget.Jika tidak melakukan pemanasan, maka aliran
darah yang menjadi lebih cepat dapat menyebabkan jantung kaget , sehingga dapat
mmepengaruhi resiko terkena jantung koroner menjadi lebih besar.
7.
Cooling Down
atau Pendinginan
Pendinginan adalah mengurangi beban latihan
secara bertahap sebelum latihan dihentikan. Pendinginan mencegah
terjadinya pusing dengan menjaga aliran darah. Jika latihan yang berat
dihentikan secara tiba-tiba, darah akan terkumpul di dalam vena tungkai dan
untuk sementara waktu menyebabkan berkurangnya aliran darah ke kepala. Pendinginan
juga membantu membuang limbah metabolik (misalnya asam laktat dari otot),
tetapi pendinginan tampaknya tidak mencegah sakit otot pada hari berikutnya,
yang disebabkan oleh kerusakan serat-serat otot.
Manfaat pendinginan setelah
aktivitas olahraga ini nantinya akan membantu membuat tubuh menjadi lebih
rileks dan juga tenang. Mengapa bisa demikian? Hal tersebut karena saat
melakukan olahraga mengeluarkan keringat dan tenaga yang cukup banyak sehingga
tubuh sendiri juga sangat perlu untuk beristirahat.Oleh karena itu berdiam diri
dengan meluruskan kaki atau dengan manfaat berjalan kaki selama kurang lebih 5
sampai dengan 10 menit akan membuat tubuh lebih tenang.
Komentar
Posting Komentar